Saturday, June 23, 2007

IkEbAnA

Seni merangkai bunga Jepang (ikebana) adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai jenis bunga, rumput-rumputan dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. ikebana telah mengalami evolusi di Jepang selama tujuh abad, berasal dari sajian bunga Budhis di masa awalnya. Seni ini berbeda dengan penggunaan bunga yang murni bersifat dekoratif saja, karena setiap unsur dari sebuah karya ikebana dipilih secara sangat cermat termasuk bahan tanaman, wadah di mana ranting dan bunga akan ditempatkan, serta keterkaitan ranting-ranting dengan wadahnya dan ruang di sekitarnya. Ikebana berasal dari Jepang tapi telah meluas ke seluruh dunia. Dalam bahasa Jepang, Ikebana juga dikenal dengan istilah kadō (華道, kadō ka, bunga; do, jalan kehidupan) yang lebih menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga.

Orang Jepang merangkai bunga dengan rujukan surga, manusia, dan bumi. Bunga yang agak pendek melambangkan bumi, dan yang di tengah-tengah rangkaian melambangkan manusia di antara surga dan bumi. sedangkan bunga yang tinggi melambangkan surga. jadi dengan kata lain, ikebana merupakan bentuk disiplin seni dimana merupakan rangkaian yang hidup yang menyatu antara kejiwaan manusia dengan alam sekitarnya. Ikebana adalah sebuah philosofi untuk lebih mendekat dengan alam.

Perkembangan selama tujuh abad telah membentuk berbagai aliran dalam ikebana. Beberapa yang umum dikenal adalah rikka di mana bunga ditegakkan, kemudian seika atau shoka yang berarti bunga hidup, selanjutnya nageire di mana bunga ditebarkan pada bejana berbentuk bulat, dan moribana di mana bunga ditumpuk dengan menggunakan bejana datar. selain itu juga terdapat aliran-aliran lain seperti Chiko, Ichiyo, Ikenobo, Koryu, Kozan, Mishoryu, Ohara, Ryusei-Ha, Saga Goryu, Shinpa Seizan, Shofu Kadokai, Sogetsu, dll. Saat ini yang ada di Indonesia serta resmi dan terdaftar pada The Japan Foundation, Jakarta ada 7(tujuh) Aliran yaitu ; Ichiyo, Ikenobo, Koryu, Mishoryu, Ohara, Sogetsu dan Shofu Kadokai.

No comments: